Basis data adalah kumpulan file-file
yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk
suatu bangunan data untuk menginformasikan
suatu perusahaan atau instansi dalam
batasan tertentu
penerapan
Bank :
Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
Bandara :
Pengelolaan data reservasi, penjadualan
Universitas : Pengelolaan
pendaftaran, alumni
Penjualan :
Pengelolaan data customer, produk, penjualan
Pabrik :
Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
Kepegawaian:
Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa
Tujuan Basis Data
Tujuan utama dalam pengolahan data dalam
sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh data yang kita cari dengan
mudah dan cepat.
Kelebihan
Kecepatan dan kemudahan (Speed )
Pemanfaatan Database memungkinkan kita
untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan ( manipulasi ) dan
menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah, dari pada kita
menyimpan data secara manual.
Efisien ruang penyimpanan (Space)
Dengan Database penggunaan ruang
penyimpanan data dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah
pengulangan data dengan menerapkan sejumlah pengkodean .
Keakuratan (Acuracy)
Pemanfatan pengkodean atau pembentukan
relasi antar data dengan penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan
dalam Database yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau
penyimpanan.
Keamanan (Security)
Dalam sejumlah sistem ( apilkasi )
pengelolah database tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database.
Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat
diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang boleh menggunakan
database dan menentukan jenis operasi-operasi apa saja yang boleh dilakukan.
Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
Apabila ada perubahan data pada aplikasi
yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
Data dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama
oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat
bersamaan.
Dapat diterapkan standarisasi
(standardization)
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat
maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan
pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
Kelemahan Sistem Basis Data
Memerlukan tenaga spesialIS
Kompleks
Memerlukan tempat yang besar
Mahal
3 . Karena itu, operasi-operasi dasar yang dapat kita
lakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi:
Pembuatan basis data baru (create
database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
Penghapusan basis data (drop
database), yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta
isinya jika ada).
Pembuatan file/tabel baru ke suatu
basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru
ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
Penghapusan file/tabel dari suatu
basis data (drop table), yang identik dengan perusakan map arsip lama
yang ada di sebuah lemari arsip.
Penambahan/pengisian data baru ke
sebuah file/tabel di sebuah basis data (insert), yang identik dengan
penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip.
Pengambilan data dari sebuah file/tabel
(retrieve/search), yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari
sebuah map arsip.
Pengubahan data dari sebuah file/tabel
(update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di
sebuah map arsip.
Penghapusan data dari sebuah file/tabel
(delete), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada
di sebuah map arsip.
Definisi dari Sistem Basis Data secara umum , yakni
sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional
(dengan satuan fungsi/tugas tertentu) yang saling berhubungan dan secara
bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan tertentu.
Sistem Basis Data adalah kumpulan file / table yang
saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer), dan
sekumpulan program (DBMS / Database Management Sistem) yang memungkinkan
beberapa user (pemakai), dan atau program lain
untuk mengakses dan memanipulasi file (table) tersebut.
Komponen Komponen Sistem Basis Data terdiri dari 6
(enam) Komponen , yakni :
1. Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media
penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan, seperti
prosesor, memori & harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan
juga untuk menyimpan basis data.
2. Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan,
mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem
komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
3. Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk
dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis
data.
4. DBMS (Database
Management System)
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis
data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro,
Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server,
Oracle, Informix, Sybase.
5. User ( Pengguna
Sistem Basis Data )
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis
data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
6. Optional Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat
opsional.
0 komentar:
Posting Komentar